Brebes, Tegal dan Pemalang Mengikuti Sinkronisasi Program Kementan 2019

By Admin


nusakini.com - Brebes - Masyarakat Petani Kabupaten Brebes, Tegal dan Pemalang, Jawa Timur mengikuti Pertemuan Apresiasi dan Singkronisasi Program Kementerian Pertanian tahun 2019 yang digelar di Kabupaten Brebes, Jumat (29/3). Pertemuan ini hadiri lebih dari 8 ribu petani, santri tani, pendamping desa dan penyuluh pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman hadir langsung memberikan bantuan yang tanpa simbolis kepada petani. Bantuan bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan sekaligus menurunkan angka kemiskinan. 

Bantuan tersebut di antaranya benih bawang merah, kelapa, durian, mangga, padi, kedelai, jagung manis, kangkung, alat mesin pertanian (traktor, power tresher, hand spryer, pompa air, cultivator), domba, ayam (gratis kandang, pakan dan obat-obatan gratis selama 6 bulan), dan program Kawasan Rumah Pangan Lestari serta Program Santri Tani Milenial. 

"Bantuan yang disalurkan ini atas perintah Presiden Jokowi. Kementan menyalurkan bantuan ayam di seluruh Indonesia mencapai 20 juta ekor. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan gizi generasi bangsa," tegas Amran.

"Inilah bukti pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menyelesaikan masalah. Ini adalah kabinet kerja, bukan kabinet janji," sambungnya.

Lebih lanjut Amran menyebutkan selama 4,5 tahun pemerintahan Jokowi-JK, Kementan telah bekerja keras mewujudkan swasembada pangan dan bahkan melakukan ekspor. Peningkatan ekspor mencapai 29 persen, PDB pertanian dari Rp 900 triliun di tahun 2014 meningkat menjadi Rp 1.400 triliun di tahun 2018. 

"Bantuan ayam tahun lalu di Brebes 1,4 ekor juta ekor. Saat ini 50 persen di antaranya sudah bertelur. Ini bermanfaat untuk menurunkan angka kemiskinan," bebernya.

"Ke depan kami ingin percepat bantuan khususnya yang ada di bawah garis kemiskinan. Kami berikan bantuan ayam 50 ekor per rumah tangga pakannya gratis, vaksinnya juga gratis selama enam bulan atau sampai bertelur," lanjut Amran.

Oleh karena itu, Amran menegaskan pemerintahan Jokowi-JK berkomitmen penuh menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dan meningkatkan taraf hidup petani yang lebih sejahtera. Presiden Jokowi telah memerintahkan agar mendahulukan kepentingan petani.

"Pak Presiden Jokowi perintahkan Menteri Pertanian agar hadir di tengah-tengah masyarakat, kalau masyarakat mengalami kesulitanan. Seperti hari ini kami hadir membawa bibit hortikultura, perkebunan, peternakan dan tanaman pangan," tegasnya.

Pada kunjungan ini, Amran tiba pukul 07.30, WIB. Sambil memanfaatkan waktu, ia secara mendadak mengunjungi para petani yang sedang panen bawang merah dan berdialog.

Pada dialog ini, Amran terlihat sumringah. Pasalnya, harga bawang tersebut masih stabil yakni menguntungkan petani dan sampai ke pasar diterima konsumen dengan harga yang wajar. Harga bawang merah petani di Brebes saat ini Rp 20 ribu per kg.

"Petani bawang merah Brebes menikmati keuntungan, harga bawang di tingkat petani Rp20.000," kata dia.

Amran pun berkesempatan mengunjungi Controlled Atmosphere Storage (CAS) milik Perum Bulog di Brebes sebanyak 13 unit berkapasitas 260 ton. CAS bermanfaat untuk menyimpan bawang merah, cabai, sayuran dan buah buahan hingga 3 hingga 6 bulan.

"Inilah yang kita tunggu dan cita-citakan. Cool storage ini sangat bermanfaat saat panen raya produk disimpan di CAS dan saat tidak musim panen untuk dilepas ke pasar. Ke depan kami inginkan agar dikembangkan dan dibangun di sentra sentra hortikuktura lainnya," tegasnya 

Dirjen Hortikultura Kementan, Suwandi yang hadir mendampingi Mentan Amran mengatakan Kabupaten Brebes merupakan sentra bawang merah, termasuk Kabupaten Tegal dan Pemalang. Harga di petani saat ini bagus yakni menguntungkan petani sekitar Rp 20 ribu per kg. 

"Kami harapkan agar harga di eceran tidak terlalu tinggi, sehingga disparitasnya mengecil," ujarnya 

Kemudian, Suwandi pun apresiasi kerja keras aparat kepolisian melalui Satgas Pangan telah menangkap pemalsu pestisida di Brebes. Karena itu, Kementan meminta agar petani hati hati, teliti sebelum membeli pestisida.

"Bahkan saya anjurkan untuk hemat biaya dengan membuat sendiri pupuk organik dan pestisida hayati yang ramah lingkungan," tuturnya.

Guna meningkatkan produksi dan produktivitas pada 2019, ungkap Suwandi, Kementan mengalokasikan bantuan dan pemberdayaan petani di Kabupaten Brebes sebanyak Rp 1,2 miliar, Tegal Rp 2,3 miliar dan Pemalang Rp 1,4 miliar.

"Anggaran ini untuk pengembangan bawang merah, bawang putih, cabai dan sayuran lainnya, termasuk benih mangga di Pemalang," pungkasnya. (p/eg)